Posted in Daily

Far Away

C360_2015-07-01-23-36-15-529

Aku hanya seorang pengagum

Mengucap rindu dari jauh

Bertahan oleh karena waktu

Hilang pun tiada yang tahu

.

Salahkan saja takdir dalam kalbu

Aku mencintaimu barang seribu lagu

Satu kedip jatuhkan hati

Hari berhenti kunjung dinanti

.

Katakan padaku siapa dirimu

Dibalik nama tersimpan malu

Senyum sedikit jatuhkan lagi

Harapan tersirat dalam detik

.

Hempas aku biar terbang tinggi

Jauhkan dari pesona sakti

Karena aku ragu kita kan bertemu

Kata mereka yang tak pernah tahu

written in class – August 3rd, 2015

Posted in Daily

2


“What does it matter if you can speak two or more languages if you have nothing original to say in any language?”

Jarod Kintz, Author

Insp: Kahuripan, XII Bahasa


Posted in Daily

That Thing about Waiting

IMG_7622

“Lima tahun lagi?”

“Ya, lima tahun lagi”

Apa yang bisa berubah dalam lima tahun, memangnya?

Lalu suatu pagi aku bangun dan mendapati kau sudah tak disana. Hatiku hancur, seperti bayangan dalam mimpi.

Senyumku hilang arti, tidak utuh. Sementara yang lain bersuara di kehidupan asli.

Aku mencintainya, percayalah.

Tetapi cinta itu buta, dan gelap tak mengenal ujung.

Kau menawarkan penerangan, entah untuk berapa lama.

“Aku butuh kepastian. Kita butuh arti”

“Lima tahun lagi, kita lihat nanti”

Rupa-rupanya waktu tak pernah setia. Matahariku direbut orang dan hatiku tercengkram bulan.

Karena sejujurnya sepuluh tahun lagi bisa jadi tak sampai. Sedang lima tahun lebih pasti.

Dengannya terjadi kesesakan, aku bergulat sendiri.

Tapi denganmu, ada secarik harapan.

Aku mencintaimu, mungkin lima tahun lagi.

Tak terbalas, aku akan sakit.

written in literature class – August 28th, 2015.