18 Facts: SMA Santa Ursula Jakarta

BEFORE READING: read the updated version right here (maksud gue, Edisi Revisinya)

Halo teman-teman! Seperti yang kita semua (umm, gaya banget ya velllll) ketahui, gue sekolah di SMA Santa Ursula Jakarta. Kalau teman-teman engga tau itu dimana, well letaknya sebelahan sama Gereja Katedral Jakarta, sebrangnya lapangan banteng (ituloh yang pernah dipake syuting film sama si Thor, Chris Hemsworth maksudnya), deket banget sama Masjid Istiqlal, dan tetanggaan sama Kantor Pos plus Pasar Baroe. Kebayang engga dimana?

Okay, gua akan berterus terang. Tulisan ini dibuat sebagai bagian dari tugas TIK kelas 12, semester 1 (terima kasih, Pak Agus!). Karena kebetulan kita disuruh nge-post tentang sekolah tercintahhh, inilah post gue. Moga-moga membantu buat adik-adik yang mau tau tentang sekolah ini. Atau disuruh sama orang tuanya buat masuk sini, tapi sebenernya engga mau. Atau buat teman-teman yang browsing tempat-tempat bersejarah di Jakarta. Dan buat siapapun yang cuma lagi iseng-iseng ngepoin sekolah orang (hih).

Tanpa berlama-lama, inilah dia 18 fakta tentang SMA Santa Ursula Jakarta (atau Sekolah Santa Ursula, biar lebih general aja).

Let’s start:

1. Sekolah ini didirikan pertama kali pada tahun 1857 (menurut wikipedia.com). Nyatanya pada Januari 2014 lalu, Sekolah Santa Ursula Jakarta merayakan hari jadinya yang ke 155. Which is aneh, gue tau. Antara wikipedia yang sotoy, apa emang kita kemaren salah? (Ralat: ternyata didirikan tahun 1859. Wahh wiki sotoyy)
2. SMA Santa Ursula didirikan pada zaman Belanda. Ya iyalah, orang Indonesia baru merdeka tahun 1945?                                           
3. Homogen. Alias isinya siswi semua. Seluruh murid SMP dan SMA-nya perempuan. Gak seru? Kata siapaaa? (Beda sih feelnya dari sekolah heterogen, tapi tetep aja kok gue enjoy disini) Gak bisa dapet cowo? Anda salah bung! (Nyatanya, masuk sini temen gue yang cowo nambah lumayan banyak, sistem koneksinya kuat loh, don’t wrong guys)
4. Tata letak: Baca pendahuluan dari post ini. Scroll naik, cobaaa!
5. Mall terdekat? Plaza Indonesia dan Grand Indonesia. Banyak sih mall lain, cuma yaa saat ini anak-anak sanur paling gampang pergi ke GI dan PI sepulang sekolah.
6. Kita punya Marching Brass loh! Namanya PSUMB: Putri Santa Ursula Marching Brass. Gue ga ikutan sih, tapi klo mereka main bangganya setengah mati! Kapan-kapan nonton deh pas GPMB: Grand Prix Marching Band se-Indonesia. Biasa PSUMB ikutannya setiap 2 tahun sekali. Selain itu, mereka juga tampil di acara-acara sekolah yang akan gue jelasin abis ini.
7. Acara annual nya SMA Santa Ursula dinamakan Ekspreso (Ekspresi Seni, Budaya dan Olahraga). Previously called Progul (Program Unggulan), event ini diadakan setiap tahunnya oleh BP OSIS. Tema yang diangkat juga hyper unik-unik, sebagai contoh Citrapataggika (2012) tentang Olahraga, Gema Genta (2013) tentang Politik, Amarta (2014) tentang Budaya Indonesia, dan yang tahun ini………………… tererengggg, kita lihat nanti yaa!
8. Sekolah Santa Ursula Jakarta punya cabang nih 🙂 Bukan cabang sihh, punya teman seibu senama, seseragam, seyayasan, beda lokasi, yaitu Sekolah Santa Ursula BSD, yang bertempat di BSD. Bedanya, SMP dan SMA Sanur BSD bukan merupakan sekolah homogen kayak di Jakarta. Walaupun kita sodaraan terpaut jarak, nyatanya kita akur kok, sampe suster aja oper-operan. Yegaakk?
9. Kita bernaung di bawah bimbingannya Suster-suster Ordo Ursulin. Which means, kita sodara sepupuan sama Sekolah Santa Maria, Sekolah Santa Theresia, dan sekolah lain-lain lagi di seluruh dunia, termasuk Taiwan, dimana ada Wenzao Ursuline University.                                                
10. Kemeja putih gombrang, rok hijau kotak-kotak, kaos kaki selutut, dan rambut ikat ekor kuda adalah ciri-ciri anak sanur. Jangan lupa, pin serviam di kerah sebelah kiri. Jadi kalo ke mall ngeliat ada cewek berciri-ciri seperti ini, kemungkinan besar itu anak Ursula.
11. Sepatu hitam merek St.Ursula. Sepatu Olahraga merek St.Ursula. Kenapa begitu? Karena apparently para pendiri ingin menciptakan keseragaman diantara kita. Setingkat semua sama rata, engga ada yang boleh keliatan lebih kaya atau lebih miskin. Semua hidup sederhana aja.                  
12. Anak Sanur baik-baik, alim-alim? Silang besar. Duduk berantakan, suara teriak teriak yang kedengeran dari ujung ke ujung lorong, rambut mbok-inem-mau-mandi, kaos kaki kendor, dan tidur-tiduran di lantai adalah ciri khas kami. Angkat meja sendiri, angkat bangku sendiri, remot AC rusak manjat sendiri. Saking mandiri dan hebohnya kami, sampai-sampai di galon dispenser aja ada tulisannya “Dilarang mengganti galon sendiri”. Ya begitulah kami, calon-calon wanita perkasa, kelihatannya.
13. Nicknames: Sanur, Sanurian, Ursula, Sekolah Cewek, Green Jail, Sehidup Semati sama CC (baca: sese, alias canisius college, sekolah cowok semua tetangga se jakarta pusat), Sekolah Ijo, Ijo-kotakkotak, Sekolah Belanda, Sekolah Horror, Sekolah Teladan, Sekolah sebelah kantor pos, Sekolah Suster Galak (sekedar info, suster yang baru baik gais, ga bohong) dan lain-lain.
14. Ada banyak rumor perihal sejarah bangunan Santa Ursula yang terkenal cukup menyeramkan ini: bekas benteng tentara belanda, bekas rumah sakit, bekas rumah sakit jiwa, bekas kantor belanda, dan beka-bekas lainnya yang terdengar menyeramkan, padahal biasa aja sih lama-lama. 
15. Banyak wanita-wanita sukses yang adalah alumni dari Sekolah Santa Ursula loh. Contohnya: Marta Tilaar, Rosiana Silalahi, Merry Riana, Rieke Caroline, dan lain sebagainya yang gue sendiri juga engga hafal siapa aja.
16. Sanur-CC, banyak yang jadi? Bukan maksud hamba mengeneralisasikan, tapi kenyataan ini ada benernya juga sih. Paling engga ada kurang lebih sepuluh couple di angkatan gue yang crossover Sanur-CC. Belom terhitung adik kelas, dan para mantan-mantanan. Dan over the course of years, banyak juga yang jadi hingga ke jenjang teng-teng-tengteng, teng-teng-tengteng sih.
17. Kita punya buku perundang-undangan sendiri mengenai tata tertib di sekolah. Engga setebel UUD kok, dijamin. Awalnya rada rese juga sih ngeliat peraturan sebanyak itu. Tapi tenang teman-teman, peraturannya mostly mendasar kok. Kayak dilarang pakai kutek, dilarang cat rambut, dilarang tatoan, tindikan dll. Salah satu yang paling terkenal dari seluruh peraturan yang ada adalah peraturan nyontek dikeluarin. Hayoloh, hayoloh! Nah tapi yang keren dari buku perundang-undangan ini, setiap tahun di ‘amademen’: setiap peraturan dibahas ulang di kelas, ditambah, dikurangi, disesuaikan dengan perkembangan zaman, lalu dibicarakan di rapat guru untuk pembahasan lebih lanjut, sebelum akhirnya disahkan. Super classy!
18. Last but not least, taukah anda bahwa perpustakan Sanur tuanya setengah mati? Kenapa bisa dibilang begini? Karena kenyataannya kita masih nyimpen kaset gede, dan CD bunder yang gede banget itu. Padahal nyalainnya pake apa aja udah gada yang tau lagi. Kalau teman-teman muter-muter, pasti bisa nemu buku yang umurnya lebih tua dari kakek-nenek kita. Orang buku Multatuli-nya Dowes Dekker aja ada?

Nah itulah dia 18 fakta tentang Sekolah Santa Ursula. Moga-moga bermanfaat yaa!

ps. Kalo ada yang bertanya-tanya kenapa gue jarang ada di foto-foto diatas, itu karena gue yang moto. Suka duka anak dokum lah :”